PENYEBAB KUCING SERING
MENGGARUK TELINGA
Kucing merupakan hewan peliharaan yang imut dan digemari oleh
masyarakat, dari perkotaan hingga pedesaan, baik anak-anak maupun orangtua
menyenangi makhluk yang satu ini. Tingkah laku kucing yang lucu membuat orang
ingin memelihara kucing. Namun disisi lain masyarakat yang memelihara kucing
diharuskan memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan atau animal welfare.
Prinsip
kesejahteraan hewan tersebut dikenal dengan 5 prinsip kesejahteraan hewan / the five of freedom antara lain:
- Freedom from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus)
- Freedom from discomfort (bebas dari rasa
ketidaknyamanan)
- Freedom rom pain, injury, and diseases(bebas dari rasa sakit, luka
dan penyakit)
- Freedom from fear and distress (bebas dari rasa takut dan
stres)
- Freedom to express natural behavior (bebas untuk mengekspresikan
tingkah laku
Hewan harus dipenuhi kebutuhan nutrisi yaitu asupan makanan
dan minumnya yang sesuai, juga harus diperhatikan kesehatannya. Pencegahan
penyakit seperti vaksinasi , pemberian anthelmintik
atau anticacing rutin, hewan juga harus diperiksa kesehatan secara rutin ke
dokter hewan. Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi adalah hewan
sering menggarukkan telinga yang menjadi salah satu indikasi kucing terinfeksi
tungau telinga Otodectes cyanotis (O.cyanotis). Untuk mengetahui kucing
terinfeksi O.cyanotis harus dilakukan
pemeriksaan mikroskopis di klinik hewan atau dokter hewan terdekat.
Gambar 1. Otodectes
cyanotis pada pemeriksaan mikroskop
O.cyanotis atau Tungau telinga dapat
berpindah dari satu hewan ke hewan yang lainnya lewat kontak tubuh secara
langsung. Tungau telinga betina cenderung menaruh telur-telurnya pada bulu di
bagian telinga hewan, sehingga tungau telinga jantan akan selalu mencari tungau
telinga betina pada bagian tersebut untuk melakukan perkembangbiakan
(Rosenfeld, 2007).
Gejala klinis yang
ditimbulkan akibat infestasi tungau ini yaitu hewan sering mengaruk pada daerah
telinga, kotoran telinga berwarna hitam gelap dan menyebabkan otitis (Dhingra,
2008). Infestasi tungau pada telinga ini jika tidak dilakukan pengobatan dengan
segera dapat diikuti infeksi skunder bakteri, sehingga gejala klinis yang dapat
diamati adalah Ear discharge
/ leleran dari telinga.
Petlover
harus memperhatikan kebersihan kandang dan lingkungannya . Hewan yang sakit
harus segera dipisahkan dengan hewan yang sakit. Hewan yang menggaruk telinga
segera dibawa ke dokter hewan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Drh.
Khairul Rizal
Sumber
Bacaan
Dhingra PL. 2008. Perbandingan Efektifitas Ofloksasin Topikal dengan Ofloksasin Kombinasi
Steroid Topikal pada Otitis Eksterna Profunda di Makassar [skripsi].
Makasar (ID): Universitas Hasanudin.
Rosenfeld, Andrew J. 2007 . Veterinary Medical Team Handbook . Iowa: Blackwell Publishing
Professional .ISBN 978-0-7817-5759-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar