Inseminasi Buatan Pada Sapi
Inseminasi buatan (IB) merupakan salah satu dari teknologi reproduksi. IB sekarang sudah menjadi pilihan Peternak Breeder skala besar maupun Peternakan rakyat skala kecil. IB merupakan suatu teknologi reproduksi dengan cara memasukkan atau mendeposisikan semen ke dalam saluran reproduksi betina menggunakan peralatan khusus.
IB sudah popular dikalangan masyarakat. Bahkan dibeberapa wilayah di Indonesia tiap kecamatan sudah memiliki petugas Inseminasi buatan dari dinas peternakan setempat yang bisa dihubungi. Dalam udah pembiakan sapi, peternak tidak perlu membeli pejantan ,bila sapi birahi cukup menghubungi petugas ,dan petugas akan datang ke lokasi untuk melakukan Inseminasi buatan . Namun tentunya keberhasilan IB akan ditentukan ketepatan peternak mengenali gejala estrus atau gejala birahi dari ternaknya
IB / Inseminasi buatan ditengah masyarakat juga dikenal dengan sebutan "kawin suntik" , karena dalam praktiknya semen/ bibit yang dimasukkan menggunakan alat suntik atau yang dikenal dengan Gun IB / Insemition Gun. IB merupakan kompetensi dari Dokter Hewan dan dokter hewan adalah oaramg yang berwenang melakukan pelayanan Inseminasi buatan. Namun IB dapat dilakukan oleh paramedis veteriner / mantri hewan dibawah pengawasan dari penyelia Dokter Hewan.
Keberhasilan dari IB ditentukan oleh berapa faktor yaitu
1. Deteksi Estrus harus tepat
Peternak harus mengetahui sapi yang estrus atau birahi dengan begitu akan dapat ditentukan waktu sapi akan dilakukan IB. Peternak harus menentukan metode dari deteksi estrus atau birahi yang mudah dan tepat. Misalnya observasi atau pengamatan langsung. Pengamatan sapi birahi dilakukan 3-4 x dengan durasi 30 menit dan mengamati gejala estrus.
2. Waktu IB yang tepat.
Sapi yang berada di puncak estrus memiliki gejala standing heat atau diam dinaiki dan ini adalah waktu terbaik untuk dilakukan IB. Sapi yang memiliki gejala standing heat besar kemungkinannya ovulasi dapat berlangsung.
Drh. Khairul Rizal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar