Kista Folikel Pada Sapi dan Penanggulangannya
Sapi merupakan salah satu penyuplai protein hewani terbesar. Semakin bertambah populasi penduduk ,makan kebutuhan protein hewani semakin tinggi pula. Breeding atau pembibitan sapi adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan daging untuk kebutuhan masyarakat.
Breeding /pembibitan harus dikelola dengan manajemen yang baik, mulai dari penyediaan bibit yang baik dan unggul, tersedianya pakan hijauan yang cukup, dan manjemen pencegahan dan pengendalian penyakit, serta manajemen reproduksi yang bagus. Ada beberapa indikator keberhasilan breeding yang dinilai dari capaian Reproduksi, seperti calving Interval atau jarak beranak 11-13 bulan servis per conception kurang dari 2 dan lain -lain.
Siklus estrus pada sapi berlangsung 18-24 hari. Siklus estrus dibagi menjadi 2 fase yaitu fase folikuler (terdiri dari proestrus dan estrus) dan fase luteal (fase metestrus dan fase diestrus). Peternak harus memahami setiap fase tersebut dengan baik. Estrus pada sapi berlangsung 12 jam. Menurut Putro ( 2010) , kebanyakan bangsa sapi mempunyai rerata lama Estrus 12 jam dengan bervariasi normal antara 2-30 jam.
Peternak yang memahami gejala estrus akan dapat menentukan waktu terbaik sapi dikawinkan., Dan tentunya hal ini akanka berpengaruh terhadap angka keberhasilan Inseminasi buatan/ IB. Namun, dalam praktek dilapangan , ada beberapa gangguan reproduksi dalam siklus estrus tersebut,. Salah satunya adalah Kista Folikel
Kista folikel pada sapi memiliki gejala nimphomania atau birahi terus menerus. Dalam satu siklus estrus dapat terjadi beberapa kali estrus atau birahi.
Penanganan kasus kista folikel.
Setelah sapi dikawinkan baik secara alamiah maupun IB, biasa sapi akan birahi kembali beberapa hari kemudian , dalam waktu 18-24 hari terjadi beberapa kali birahi, peternak tidak perlu mengawinkan sapinya kembali . Peternak dapat menghubungi Dokter Hewan atau petugas kesehatan hewan setempat untuk melakukan pengecekan dan memberikan treatment atau terapi hormonal. Penanganan selanjutnya peternak harus memberikan premiks yaitu vitamin dan mineral dalam pakan., memberikan asupan nutrisi hijauan pakan ternak yang cukup, dan air minum tersedia terus menerus atau ad libitum.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk SobaTernak.
Drh. Khairul Rizal
Medik Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar