Keracunan Parasetamol Pada Kucing
Paracetamol
Poisoning in Cats
Drh. Khairul Rizal
Kucing
dalam bahasa latinnya Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata
"kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah
dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti
singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling
tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir
Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan
pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen (Remington, 2007).
Sekarang kucing banyak dipelihara masyarakat sebagai hewan kesayangan. Namun
dalam pemeliharaan kucing harus memperhatikan kesehatan hewan dengan baik.
Pemeliharaan hewan harus
memperhatikan manajemen pakan yang baik, begitu pula dengan manjemen kesehatan.
Untuk mencegah hewan terinfeksi penyakit, maka perlu dilakukan tindakan
pencegahan dan pengendalian penyakit infeksius maupun penyakit non- infeksius.
Adapun upaya pencegahan seperti pemberian anticacing/ anthelmintik pada kucing harus diberikan rutin 3 bulan sekali. Vaksinasi
pada kucing dapat dilakukan sejak usia 2 bulan dan diulangi bulan berikutnya,
dan program booster/ vaksinasi ulangan tahunan, hal ini diperlukan untuk
membentuk antibodi/ imunitas hewan yang baik , agar terlindungi dari infeksi
penyakit.
Ada beberapa kasus , saat pemilik kucing mengetahui
kucingnya tidak selera makan dan menganggap kucingnya demam ( biasa pemilik
kucing menggunakan punggung tangan untuk mengindentifikasi demam), padahal
dengan tangan, suhu bersifat subjektif. Faktanya suhu tubuh manusia
berkisar 36º C, dan suhu tubuh kucing 37,6º C – 39,2º C. Hal ini tentu akan
terasa hangat di tangan pemilik. Tak jarang yang memberikan "Paracetamol". Parasetamol
dapat menyebabkan keracunan pada kucing.
Acetaminofen
atau lebih dikenal dengan nama parasetamol (4- Hydroxyacetanilide
N-acetyl-p-aminophenol N- (4-Hydroxyphenyl) acetamide) adalah sintetis turunan
non-opiat p-aminophenol. Sejak parasetamol banyak tersedia dan mudah diperoleh
di toko obat maupun apotek, saat itu pula kejadian keracunan pada anjing dan
kucing yang merupakan hewan peliharaan yang sangat populer mengalami
peningkatan (Finco dkk 1975)
Pada kucing, dosis 10 mg/kg BB dapat menimbulkan gejala keracunan parasetamol. Hal tersebut disebabkan kucing kurang memiliki kemampuan memetabolisme parasetamol karena defisiensi enzim glukuronil transferase (Denzoin-Vulcano dkk., 2013).
Gambar 1. Kucing keracunan parasetamol. Gejala sianosis / atau kebiruan karena hewan kurang oksigen. (panah). Gambar Dokumentasi Pribadi
Gejala
klinis pada kucing adalah muntah, membrana mukosa pucat, temperatur tubuh
menurun, pulsus lemah, edema subkutan pada wajah, enteritis hemoragika, anoreksi
dan dehidrasi ( Rajesh dkk., 2017). Tremor, hipersalivasi, takikardia namun
temperatur tubuh masih normal (Thompson, 2014). Gejala lain yang muncul menurut
Bates (2016) adalah methemoglobinaemia, cyanosis, anaemia dan jaundice.
Pada
kasus keracunan parasetamol pada kucing, penanganan terbaik adalah segera
membawa ke Dokter Hewan terdekat. Apabila hewan sakit jangan memberikan
obat-obatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Demikian tulisan
ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
Drh. Khairul Rizal
Medik Veteriner Dinas Peternakan dan
Perikanan Kab. Siak. Riau
DAFTAR PUSTAKA
Bates
N. 2016. Paracetamol poisoning. Companion Animal. 21(10): 576-580.
Denzoin-Vulcano LA, Confalonieri O,
Franci R, Tapia M.O and Soraci AL. 2013. Efficacy of free glutathione and
niosomal glutathione in the treatment of acetaminophen-induced hepatotoxicity
in cats. Open Veterinary Journal. 3(1): 56-63.
Finco DR, Duncan JR, Schall W.D and
Prasse KW. 1975. Acetaminophen toxicosis in the cat. J Am Vet Med Assoc.
166(5): 469-472.
Rajesh J, Mahendran K, Bhanuprakash
A, Lekshmanan A, Choudhary S and Dixit S. 2017. Paracetamol toxicity in a cat.
International Journal of Livestock Research. 7(2): 212-214.
Thompson A. 2012. Canine toxicology
in the home environment. Vet Nursing J. 27(10): 380-382.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar