Minggu, 28 Februari 2021

INSEMINASI BUATAN

 INSEMINASI BUATAN


Inseminasi Buatan / IB adalah proses memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina dengan tujuan untuk membuat betina jadi bunting tanpa perlu terjadi perkawinan alami. Konsep dasar dari teknologi ini adalah bahwa seekor pejantan secara alamiah memproduksi puluhan milyar sel kelamin jantan (spermatozoa) per hari, sedangkan untuk membuahi satu sel telur (oosit) pada hewan betina diperlukan hanya satu spermatozoon. Potensi terpendam yang dimiliki seekor pejantan sebagai sumber informasi genetik, apalagi yang unggul dapat dimanfaatkan secara efisien untuk membuahi banyak betina (Hafez, 1993).



Hasil Inseminasi Buatan pada peternak kecamatan Tualang Siak Riau

Namun dalam perkembangan lebih lanjut, program IB tidak hanya mencakup pemasukan semen ke dalam saluran reproduksi betina, tetapi juga menyangkut seleksi dan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi, pencatatan dan penentuan hasil inseminasi pada hewan/ternak betina, bimbingan dan penyuluhan pada peternak. Dengan demikian pengertian IB menjadi lebih luas yang mencakup aspek reproduksi dan pemuliaan, sehingga istilahnya menjadi artificial breeding (perkawinan buatan). Tujuan dari IB itu sendiri adalah sebagai satu alat yang ampuh yang diciptakan manusia untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak secara kuantitatif dan kualitatif (Toelihere, 1985).

            Pelaksanaan teknik inseminasi buatan pada hewan mamalia merupakan perakitan beberapa teknologi yaitu teknologi penampungan semen dan penanganannya (Frandon, 1992).

            Aplikasi IB memiliki keuntungan dan kerugiannya. Keuntungan IB diantaranya menghemat biaya pemeliharaan pejantan, mencegah terjadinya kawin sedarah, dapat mengatur jarak kelahiran ternak, semen beku dapat tahan beberapa tahun kemudian dan menghindari penularan penyakit kelamin (Salisbury dan Demark, 1985).


DAFTAR PUSTAKA

 

Frandson. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hafez, E.S.E. 1993. Artificial insemination. In: HAFEZ, E.S.E. 1993. Reproduction in

Farm Animals. 6th Ed. Lea & Febiger, Philadelphia. pp. 424-439.

 

Salisbury, G.W dan Van Demark N. L.. 1985. Fisiologi Reproduksi dan IB pada sapi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Universitas Indonesia.

Tidak ada komentar:

WRD Puskeswan Kandis gelar vaksinasi rabies

         Drh. Khairul Rizal sedang melaksanakan vaksinasi rabies pada HPR. SIAK (2019). World Rabies Day (WRD) merupakan hari rab...