Chlamydiosis Pada Kucing dan Pencegahannya
Chlamydiosis
merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri obliglat selular
chlamydophila. Mikroorganisme ini memiliki siklus hidup yang unik dan
menyebabkan peradangan dari ringan sampai berat pada hewan dan manusia.
Gejala pada penyakit chlamydiosis
antara lain ; infeksi mata unilateral
umumnya berkembang menjadi bilateral. Dapat terjadi konjungtivitis intens
dengan hiperemia ekstrem pada membran conjunctiva,
blepharospasm, dan ketidaknyamanan
pada mata. Demam sementara, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan
dapat terjadi segera setelah infeksi, meskipun sebagian besar kucing tetap
sehat dan terus makan.
Kucing terkena infeksi Chlamydiosis ( Dokumentasi Pribadi)
Rekomendasi vaksinasi:
Vaksinasi
harus dipertimbangkan untuk kucing yang berisiko terpapar infeksi. Vaksinasi
umumnya dimulai pada usia 8-10 minggu, dengan suntikan kedua 3-4 minggu
kemudian. Booster tahunan direkomendasikan untuk kucing yang terus berisiko
terpapar.
Dianogsa
Feline
chlamydiosis merupakan penyakit menular umumnya menyerang 9% pada kucing
domestik yang belum di berikan vaksin. diagnosa dari feline chlamydiosis dapat
ditegakkan melalui beberapa tahapan yaitu berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik, gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pada kasus chanydiosis pada
infeksi yang berat dapat mengakibatkan kebutaan, pemilik hewan sedini mungkin harus menyadari
bila ada gangguan pada hewannya. Bila hewan sakit, jangan pernah memberikan
pengobatan tanpa resep dokter hewan. Segera membawa hewan peliharaan ke dokter
hewan bila hewan sakit.
Daftar Pustaka
Sarah, I. P. 2009.
Penanganan Feline Chlamydiosis Pada Kucing Di Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan
Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera
Barat. Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala
Tim Gruffydd-Jones2009 . Chlamydophila
felis infection. ABCD guidelines on prevention and management. J Feline Med
Surg 2009 Jul;11(7):605-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar