Rabu, 06 Mei 2015

Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides


Taksonomi

Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Ascaris Lumbricoides
Nama binomial Ascaris lumbricoides
Linnaeus, 1758
Description: Cacing dewasa betina.
                                                                        Gambar 6. Ascaris lumbricoides

Morfologi                                                                                  

Ascaris adalah jenis cacing giling yang besar. Bibirnya mempunyai peninggian bergigi, tetapi tidak ada interlabia atau sayap servikal. Ekor cacing jantan berbentuk kerucut, tanpa sayap kaudal tetapi terdapat sejumlah papila.(Anonimous.2010)

Genus Ascaris ini merupakan ini merupakan cacing raksasa dinbanding dengan kebanyakan nematoda.Bibirnya mempunyai peninggian bergerigi , tetapi tidak ada interlabia atau sayap cervikal.Tidak terdapat ventrikulus di ujung posterior esofagus. Ekor cacing jantan berbentuk kerucut, tanpa sayaap kaudal tetapi terdapat sejumlah papila . Spikulum sama besar dan tidak bersayap, serta tidak terdpat gubernkulum.Vulva terletak di anteerior pertengahan tubuh , vagina mengarah ke belakang, dan terdapat 2 uterus. Telur mempunyai kulit tebal. (Levine.1994)

Cacing jantan memiliki panjang sekitar 10-31 cm dan berdiameter 2-4 mm, sedangkan betina memiliki panjang 20-35 cm dan berdiameter 3-6 mm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi. Cacing betina memiliki tubulus dan duktus sepanjang kurang lebih 12 cm dan kapasitas sampai 27 juta telur. (Gandahusada,dkk.2006)

Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 50-70 x 40-50 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia. Telur cacing A. lumbricoides dilapisi lapisan album Siklus hidup(Gandahusada,dkk.2006)

 

Siklus hidup

 

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ea/Ascariasis_LifeCycle_-_CDC_Division_of_Parasitic_Diseases.gif
Gambar 7.  Siklus hidup Ascaris lumbricoides
Siklus hidup A. lumbricoides dimulai dari keluarnya telur bersama dengan feses, yang kemudian mencemari tanah. Telur ini akan menjadi bentuk infektif dengan lingkungan yang mendukung, seperti kelembaban yang tinggi dan suhu yang hangat.[2] Telur bentuk infektif ini akan menginfeksi manusia jika tanpa sengaja tertelan manusia. (Padmasutra,dkk 2007)
Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran darah, dimulai dari pembuluh darah vena, vena portal, vena cava inferior dan akan masuk ke jantung dan ke pembuluh darah di paru-paru. (Padmasutra,dkk 2007)
Pada paru-paru akan terjadi siklus paru dimana cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring dan memicu batuk. Dengan terjadinya batuk larva akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa. (Padmasutra,dkk 2007)
Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya. (Padmasutra,dkk 2007).


Tidak ada komentar:

WRD Puskeswan Kandis gelar vaksinasi rabies

         Drh. Khairul Rizal sedang melaksanakan vaksinasi rabies pada HPR. SIAK (2019). World Rabies Day (WRD) merupakan hari rab...